Friday, August 12, 2011

Perkara yang perlu dilakukan bila mimpi buruk


1. Ludah ke sebelah kiri (3 kali)

2. Minta perlindungan dengan ALLAH daripada syaitan dan daripada perkara buruk yang telah dilihatnya.

3. Jangan menceritakan mimpinya kepada seseorang pun.

4. Menukar posisi tidurnya.

5. Bangun untuk melakukan solat jika ingin melakukannya supaya menenangkan hati.


Thursday, August 11, 2011

Tentang Perasaanku




aku takkan lelah menunggu
hingga waktu ajal menjemputku
takkan pernah sesalku untuk menunggumu

aku harus tetap menunggu
hingga nanti aku berbaring
sampai mati aku akan tetap menunggumu


ingin ku gapai bulan dan ku petik bintang
ingin ku bagikan semua hanya untukmu
agar kau tahu besarnya cintaku kepada dirimu



ku ingin kau tahu tentang perasaanku
ku ingin kau tahu besar cinta padamu
ingin ku berikan sisa waktuku
dan sisa hidupku sampai mati


Sunday, April 24, 2011

Nabi Adam & Dinosour.. mane paling tinggi??

Nabi Adam

-Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika  Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Safi Allah.

-anak Adam sejumlah 40 anak kembar.

- Adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter) so? 27.5km..

- Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi.

Dinosours



- Dinosaur merupakan haiwan reptilia yang mendiami bumi hampir 230 juta tahun dahulu,

-Dinosaur mempunyai ciri-ciri pembiakan seperti burung, iaitu membuat sarang, bertelur serta menjaga anak.

-Saiznya berbeza daripada 30 meter panjang (100 kaki) dan 15 meter tinggi (50 kaki)


~..kelakar..~

-Dinosaurus muncul pertama kali sekitar 225 juta tahun yang lalu pada Zaman Trias. Binatang ini terus hidup sampai Zaman Jura dan berkembang menjadi raksasa pada Zaman Kapur. Sekitar 65 juta tahun yang lalu, pada akhir Zaman Kapur, dinosaurus lenyap dari muka bumi.




Sunday, November 7, 2010

Liverpool's Fernando Torres happy with improving form

Liverpool striker Fernando Torres celebrates scoring
Torres celebrates his stunning second goal to help see off the current champions

Liverpool striker Fernando Torres has talked about the criticism he has come under this season after he scored twice in the 2-0 win against Chelsea.
Torres has come under scrutiny during Liverpool's patchy start to the season.
"It's been difficult with injuries but I'm training every day and improving," said the 26-year-old Torres, who has suffered an injury-plagued year.
"I don't know if I can play my best soon but I will as soon as possible. I know the expectation. I can handle it."
Criticised for his touch and at times lacklustre demeanour this season, Torres ran the current league leaders ragged in the first half with a well-taken opener on 11 minutes and a delightful curling shot just before half-time.

"We were not good enough at the start of season. We're now going forward in the table and getting better every day," added Torres, whose side moved up to ninth and within five points of fourth-placed Manchester City.
"We needed time to work with a new manager and new players. It is three more points but it gives us more confidence and especially because it's been a tough week with three games," added Torres, referring to Liverpool's previous wins over Bolton and Napoli.
Torres scored two fantastic goals and showed he was fit and has come back from not a good moment
Carlo Ancelotti
Torres has now scored four league goals this season and Liverpool manager Roy Hodgson insisted the criticism of the Spaniard has been unjustified.
"I'm pleased with the performance and I'm pleased Fernando will get the plaudits because he's taken his fair share of criticism, some of which has been grossly exaggerated and certainly not fully deserved," said Hodgson.
"When the team is not winning it is hard to defend those things but people will now say he is back to his best and let's hope that is the case.
"Chelsea have had a lot of success with their front players and Liverpool have had a lot of success with Fernando. It is nice now we are maybe getting back to that."
Chelsea boss Carlo Ancelotti paid tribute to Torres, but criticised his side's uncertain first-half performance.
"Torres scored two fantastic goals and he showed he was fit and has come back from not a good moment. He is a fantastic striker," said the Italian, who had to start with his own striker Didier Drogba on the bench because of illness.
"We didn't play quickly in the first half. We didn't have time to build play from the back and we didn't have the possibility to find space in the opponent's half.
"Liverpool defended very well in the first half and counter-attacked. The second half was better when we played with strong intensity and had opportunities but it was not enough because Liverpool defensively played well for 90 minutes."

Sunday, October 31, 2010

Percintaan dan Pernikahan Yang Pertama dalam Sejarah Ummat Manusia

Adam kesepian, Apa saja di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah erti segalanya kalau hati selalu gelisah resah di dalam kesepian seorang diri? Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Dia perlu kepada sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu.

Kadangkala kalau rindu dendamnya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rendang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduh hai kasihan...bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi basah di mana daun-daunan bergerak lemah gemalai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang tegak di sebalik nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.


Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya kepada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta'ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh itu Allah Ta'ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.


Hawa diciptakan Tatkala Adam a.s sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan kawan, sedang ia lagi duduk terpekur di atas tempat duduk yang berlapiskan tilam permaidani serba mewah, maka tiba-tiba ngantukpun datanglah menawannya serta langsung membawanya hanyut ke alam tidur. Adam a.s tertidur nyenyak, tak sedar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya.


Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s.


Dan oleh kudrat kuasa Ilahi yang manakala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata “Kun!” maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia boleh bermesra dan bersenda gurau.


Pertemuan Adam dan Hawa, Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata-permata bermutu manikam, sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki kacak yang sedang terbaring, tak jauh di depannya.


Butir-butir fikiran yang menggelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga elektrik yang datang mengetuk kalbu Adam a.s, yang langsung menerimanya sebagai mimpi yang berkesan di dalam gambaran jiwanya seketika itu. Adam terjaga....!


Alangkah terkejutnya Adam a.s ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Dia seolah tak percaya pada penglihatannya. Adam a.s masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.


Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya sekadar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya. Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna.


Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelemah-lembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang terpuji di samping bentuk tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya.


Hawa adalah wanita tercantik yang menghiasai syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya.


Adam a.s pun tak kurang gagah dan kacaknya. Tidak dijumpai cacat pada dirinya kerana dia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan. Semua kecantikan yang diperuntukkan bagi lelaki terhimpun padanya. Kecantikan itu pulalah yang diwariskan turun temurun kepada orang-orang di belakangnya sebagai anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya yang bergelar manusia.


Bahkan diriwayatkan bahawa kelak semua penduduk syurga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam. Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Dia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Dia sedar bahawa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fizikal seperti dirinya.


Dia yakin tidak salah pandang. Dia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeza kelaminnya saja. Dia serta merta dapat membuat kesimpulan bahawa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sedar bahawa itulah dia jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat Maha Pencipta.


Dia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselit di kalbunya. Adam terpikat Adam terpikat pada rupa Hawa yang jelita, yang bagaikan kejelitaan segala puteri-puteri yang bermastautin di atas langit atau bidadari-bidadari di dalam syurga.


Tuhan menanam asmara murni dan hasrat berahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, iaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum.


Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: “Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini?” Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang.


“Aku Hawa,” sambutnya ramah. “Aku dari Pencipta!” suaranya tertegun seketika. “Aku....aku....aku, dijadikan untukmu!” tekanan suaranya menyakinkan. Tiada suara yang seindah dan semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah terdengar setiap saat di dalam syurga.


Tetapi suara Hawa....tidak pernah di dengarnya suara sebegitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. Suaranya membangkit rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat. Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s ialah tatkala Hawa mengucapkan terputus-putus: “Aku....aku....aku, dijadikan untukmu!” Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa.


Adam a.s sedar bahawa nikmat itu datang dari Tuhan dan cintapun datang dari Tuhan. Ia tahu bahawa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berertilah pula cinta kepada Tuhan. Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifah kepada Tuhan semakin mendalam.


Cinta kepada Hawa bererti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: “Kekasihku, ke marilah engkau!” Suaranya halus, penuh kemesraan.


“Aku malu!” balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban. “Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!” Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan.


Adam tidak ragu-ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah teradat sudah bahawa wanita itu didatangi, bukan mendatangi. Hawa bangkit dari tempat duduknya, menggeser surut beberapa langkah. Ia sedar bahawa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahawa iapun terpesona dan tertarik kepada rupa Adam a.s yang sungguh indah.


Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahawa di balik “malu” terselit “rasa mahu”. Kerananya ia yakin pada dirinya bahawa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora.


Tatkala sudah dekat ia pada Hawa serta hendak menghulurkan tangan sucinya kepadanya, maka tiba-tiba terdengarlah panggilan ghaib berseru: “Hai Adam....tahanlah dirimu. Pergaulanmu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!”. Adam a.s tertegun, balik ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram.


Kedua-dua manusia syurga itu sama terdiam seolah-olah menunggu perintah. Perkahwinan Adam dan Hawa Allah SWT. Yang Maha Pengasih untuk menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya hantaran-hantaran berupa perhiasan-perhiasan syurga.


Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama-sama di bawah pohon “Syajarah Thuba”, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa. Diriwayatkan bahawa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: “Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahawa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!”.


Malaikat dan para bidadari berdatangan Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, dihantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami.


Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Tuhan sejak semula. “Mana mahar?” tanyanya. Ia menolak persentuhan sebelum mahar pemberian ditunaikan dahulu. Adam a.s bingung seketika. Lalu sedar bahawa untuk menerima haruslah sedia memberi. Ia insaf bahawa yang demikian itu haruslah menjadi kaedah pertama dalam pergaulan hidup.


Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh kerananya Adam a.s menyedari bahawa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar. Mahar perkahwinan Adam Pergaulan hidup adalah persahabatan! Dan pergaulan antara lelaki dengan wanita akan berubah menjadi perkahwinan apabila disertai dengan mahar.


Dan kini apakah bentuk mahar yang harus diberikan? Itulah yang sedang difikirkan Adam. Untuk keluar dari keraguan, Adam a.s berseru: “Ilahi, Rabbi! Apakah gerangan yang akan kuberikan kepadanya? Emaskah, intankah, perak atau permata?”.


“Bukan!” kata Tuhan. “Apakah hamba akan berpuasa atau solat atau bertasbih untuk-Mu sebagai maharnya?” tanya Adam a.s dengan penuh pengharapan.


“Bukan!” tegas suara Ghaib. Adam diam, mententeramkan jiwanya. Kemudian bermohon dengan tekun: “Kalau begitu tunjukilah hamba-Mu jalan keluar!”.


Allah SWT. berfirman: “Mahar Hawa ialah selawat sepuluh kali atas Nabi-Ku, Nabi yang bakal Kubangkit yang membawa pernyataan dari sifat-sifat-Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiya’ dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!”. Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali salawat ke atas Nabi Muhammad SAW. sebagai mahar kepada isterinya.


Suatu mahar yang bernilai spiritual, kerana Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar. “Hai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagimu”, perintah Allah, “dan dapatlah ia sebagai isterimu!”. Adam a.s bersyukur lalu memasuki isterinya dengan ucapan salam. Hawa menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang seimbang.


Allah SWT. berfirman kepada mereka: “Hai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini kerana (apabila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalim”. (Al-A’raaf: 19).


Dengan pernikahan ini Adam a.s tidak lagi merasa kesepian di dalam syurga. Inilah percintaan dan pernikahan yang pertama dalam sejarah ummat manusia, dan berlangsung di dalam syurga yang penuh kenikmatan. Iaitu sebuah pernikahan agung yang dihadiri oleh para bidadari, jin dan disaksikan oleh para malaikat. Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jumaat.

Friday, October 29, 2010

Kalau Allah Baik, Kenapa Cipta Neraka?

Bismillahirrahmanirrahim.....

Artikel ini dipetik dari masej yang saya terima di Facebook. Terima kasih diucapkan kepada si penulis (tidak tahu siapa) atas kisah yang banyak memberi pengajaran ini!
hell 
Ini kisah benar..kisah seorang gadis Melayu, beragama Islam, tapi cetek pengetahuan tentang agama. Ceritanya begini, di sebuah negeri yangmelaksanakan dasar ‘Membangun Bersama Islam’, kerap kali pihak berkuasa tempatan menjalankan pemeriksaan mengejut di premis-premis perniagaan dan kompleks beli-belah, untuk memastikan para pekerja di premis berkenaan menutup aurat.

Aku tak pasti berapa jumlah denda yang dikenakan sekiranya didapati melakukan kesalahan, tapi selalunya mereka akan diberi amaran bagi kesalahan pertama, dan didenda jika didapati masih enggan mematuhi garis panduan yang ditetapkan. Lazimnya dalam setiap operasi sebegini, seorang ustaz ditugaskan bersama dengan para pegawai pihak berkuasa tempatan. Tugasnya adalah untuk menyampaikan nasihat secara berhemah, kerana hukuman dan denda semata-mata tidak mampu memberi kesan yang mendalam.

Dalam satu insiden, ketika operasi yang dijalankan sekitar 2005, seorang gadis yang bekerja di salah satu lot premis perniagaan di Pasaraya Billion telah didapati melakukan kesalahan tidak menutup aurat. Maka dia pun kena denda la…setelah surat saman dihulurkan oleh pegawai PBT, ustaz ni pun bagi la nasihat, “..lepas ni diharap saudari insaf dan dapat mematuhi peraturan..peratura n ni bukan semata-mata peraturan majlis perbandaran, tapi menutup aurat ni termasuk perintah Allah.

Ringkasnya, kalau taat segala perintahNya, pasti Dia akan membalas dengan nikmat di syurga..kalau derhaka tak nak patuhi perintahNya, takut nanti tak sempat bertaubat, bakal mendapat azab di neraka Allah. Tuhan Maha Penyayang, Dia sendiri tak mahu kita campakkan diri ke dalam neraka…”
Gadis tersebut yang dari awal mendiamkan diri, tiba-tiba membentak “Kalau Tuhan tu betul-betul baik, kenapa buat neraka? Kenapa tak boleh sediakan syurga je? Macam tu ke Tuhan Maha Penyayang?” Mungkin dari tadi dia dah panas telinga, tak tahan dengar nasihat ustaz tu..dah la hati panas kena denda sebab dia tak pakai tudung..

Ustaz tu terkedu sekejap. Bahaya budak ni. Kalau dibiarkan boleh rosak akidah dia. Setelah habis gadis tu membebel, ustaz tu pun jawab:

“Dik, kalau Tuhan tak buat neraka, saya tak jadi ustaz. Berapa sen sangat gaji saya sekarang. Baik saya jadi tokey judi, atau bapa ayam.. hidup senang, lepas mati pun tak risau sebab gerenti masuk syurga. Mungkin awak ni pun saya boleh culik dan jual jadi pelacur. Kalau awak nak lari, saya bunuh je. Takpe, sebab neraka tak ada. Nanti kita berdua jumpa lagi kat syurga..Kan Tuhan tu baik?”

Gadis tu terkejut. Tergamak seorang ustaz cakap macam tu? Sedang dia terpinga-pinga dengan muka confused, ustaz tu pun jelaskan:
“perkara macam tadi akan berlaku kalau Tuhan hanya sediakan syurga. Orang baik, orang jahat, semua masuk syurga..maka apa guna jadi orang baik? Jadi orang jahat lebih seronok. Manusia tak perlu lagi diuji sebab semua orang akan ‘lulus’ percuma. Pembunuh akan jumpa orang yang dibunuh dalam syurga..perogol akan bertemu lagi dengan mangsa rogol di syurga..lepas tu boleh rogol lagi kalau dia nak..takde siapa yang terima hukuman. Sebab Tuhan itu ‘baik’. Adakah Tuhan macam ni yang kita nak? Awak rasa, adil ke?”; tanya ustaz.

“Ah..mana adil macam tu. Orang jahat takkan la terlepas camtu je..” rungut si gadis.

Ustaz tersenyum dan menyoal lagi:

“Bila tuhan tak adil, boleh ke dianggap baik?” Gadis tu terdiam. Ustaz mengakhiri kata-katanya:
“Adik, saya bagi nasihat ni kerana kasih sesama umat Islam. Allah itu Maha Penyayang, tapi Dia juga Maha Adil. Sebab tu neraka perlu wujud. Untuk menghukum hamba-hambaNya yang derhaka, yang menzalimi diri sendiri dan juga orang lain. Saya rasa awak dah faham sekarang. Kita sedang diuji kat atas dunia ni. Jasad kita bahkan segala-galanya milik Allah, maka bukan HAK kita untuk berpakaian sesuka hati kita. Ingatlah; semuanya dipinjamkan olehNya, sebagai amanah dan ujian..semoga kita dapat bersabar dalam mentaati segala perintahNya, untuk kebaikan diri kita jugak.

Wallahualam.....

Bertudung tapi Bertelanjang


Bertudung tapi Bertelanjang

Pakai tudung tapi bertelanjang
Itulah gaya orang sekarang
Mana tidaknya, ukuran body semua terang-terang
Yang mana kendur Yang mana tegang

Baju nipis nampak bayang
Peha gebu saja ditayang
Lebih baik tak pakai baju senang
Dah tentu boleh tunjuk terang-terang

Baju ketat seluar sendat
Pakai tudung just ikat-ikat
Dari mula memang bukan adat
Disudut agama pun gaya tak berkat

Tudung jarang baju nipis
Pakai sikit boleh nampak ‘garis’
Mata orang terbeliak, kita membengis
Bila kena kutuk, kenapa menangis

Lengan pendek blaus gantung
Jeans ketat melekat dipunggung
Jadi orang Islam ni sebenarnya beruntung
Agama tak suruh berbungkus macam pocong

Apa rasanya, kepala bertudung, kain terbelah
Kalau takat rambut orang kurang ghairah
Lain kalau peha gebu atau ternampak lurah
Mata yang memandang boleh keluar darah

Kebaya ketat, kain terbelah
Ikat tudung macam tak sudah
Nak ikut suruhan agama memang tak mudah
Tapi Islam sebenarnya indah

Tutup aurat bukan suruh berselubung
Sampai tak nampak muka dan hidung
Yang faham tuntutan amat beruntung
Taklah bersungut mulut pun muncung

Dah kalau mula minat nak bertudung
Cubalah sesuaikan apa yang disarung
Kalau masih rasa jiwa tu ‘mendung’
Maknanya nafsu tu belum dapat dibendung

Bertudung itu bukan satu paksaan
Ianya lebih kepada keinsafan
Selalunya nafsu masih dikuasai syaitan
Itu la pasal fesyen pun yang bukan-bukan

Asal menutup aurat itu tuntutan
Kalau dianggap susah, tu sebab bosan
Yang ye nya hati tak berkenan
Tu yang berjela-jela mencipta alasan

Menutup aurat satu syariat
Kepada agama kita taat
Hidup berkat pahala berlipat-lipat
Didunia selamat, di akhirat hebat

Dalam tiap perbuatan, kita mulakan dengan niat
Gitu juga bertudung, janganlah konon nak tunjuk taat
Alamat pahala lebur, dosa bertingkat-tingkat
Mentelah pula berfesyen tak kena tempat

Baik tak bertudung kalau hanya nak rosak imej
Walhal Islam suruh pakai yang sopan dan manis
Dah kalau takat pakaian ngalahkan pengemis
Atas tutup, bawah buka, ni apa punya jenis?

Kita memang hidup dalam era serba maju
Sungguhlah iman tak dinilai just ikut baju
Kalau bertudung tapi pakai yang ‘gitu-gitu’
Kita pun susah kenal, manusia ke hantu

Banyak salah faham bila mula bertudung
Maknanya no fesyen-fesyen only the baju kurung
No more pant suit, kebaya or kebarung
Dah kalau gitu lebih baik duduk berkurung

Bertudung bergaya biarlah yang sempurna
Tak jadi bahan kutuk, jangan pula menambah dosa
Pun tak usahlah juga terlebih gaya
Islam itu suka yang sederhana

Kenalah pula kita wanita bekerjaya
Fesyen busana muslimah yang paling kena
Kalau rasa nak letak kaler, tu yang paling asas je
Sebab agama sendiri menggalakan kita selesa

Mana tidaknya, bila bekerja kita bergaul semua
Kalau sendiri memandang muka pun layu je
Orang dok mengata, kita pun rasa terhina
Dah kalau ‘put color’ jangan macam ‘rainbow’ pula

Siapa kata kita tak boleh berwarna
Tak caya cuba tengok semua pendakwah kita
Ustazah-ustazah mereka tetap juga bubuh kaler
Taklah sampai mengancam, cuma biar nampak ‘bernyawa’

Tu sebab kita buat kerja semua dengan niat
Jadi terserah budi bicara tuan punya jasad
Dah kononnya bertudung tapi hati masih jahat
Baik tak le payah berpura nak tutup aurat

Kalau dah memang rasa nak berubah
Peduli kata orang bukan dia yang susah payah
Asal niat, matlamat dan cara kita istiqamah
Lantak mereka lah kalau nak tergigit lidah

Bersamalah kita mengkaji semula
Pakaian kita yang bagaimana gayanya
Andai belum betul-betul bersedia
Janganlah kita mencemar kesuciannya

Andai terasa hidayah menyinggah
Lakukan yang betul mengikut sunnah
Menutup aurat jangan sekali dirasa payah
Mengapa diperleceh, itukan perintah

Andai dihati redha dan ikhlas
Diwajah Nur terpancar jelas
Walaupun bergaya tak berapa ‘kelas’
Asal Tuhan tahu, diakhirat pengorbanan terbalas

Harap maaflah kalau terlalu panjang
Bukan sengaja mereka yang bukan-bukan
Berpantun seloka bukan setakat hiburan
Yang mana betul jadikan pedoman.